Zaman semakin modern, tapi tak sedikit orang percaya pada hal mistis untuk mendapatkan keinginan, termasuk kekayaan. Di Medan memang tidak ada cerita soal budaya pesugihan, namun sejumlah makam tua sering dijadikan tempat berharap.
Makam yang dijadikan keramat bagi sebagian orang itu di antaranya Makam Datuk Darah Putih di Jalan Palang Merah. Juga ada makam tua di Mabar dan Makam Panglima Denai di kawasan Jalan Jermal.
Yang terlihat paling banyak didatangi saat ini adalah Makam Datuk Darah Putih. Situs ini ada di tengah Kota Medan, tepatnya di belakang Kantor Imigrasi Polonia Medan.
Pengunjung ramai datang ke Makam Datuk Kerah Putih setiap Kamis malam dan Jumat pagi. Mereka memberi sesajen, biasanya berupa bunga dan buah, serta membakar dupa di sana.
"Saya tidak tahu keinginan orang-orang yang datang, karena kita tidak dikasih tahu. Tapi biasanya mereka yang datang ke sini punya keinginan, bisa saja untuk melancarkan usaha," ucap Usman (57), penjaga makam, saat ditemui merdeka.com, Minggu (15/12).
Hampir semua pengunjung makam ini berasal dari etnis Tionghoa. "Tapi ada juga yang bukan Tionghoa, segala etnislah," sambung Usman.
Ramainya pengunjung makam ini pun ditandai dengan adanya penjual bunga, dupa, kemenyan dan buah-buahan di sana. Pengemis pun bermunculan di kawasan itu setiap malam Jumat. Mereka mengintip kemurahan orang-orang yang punya keinginan.
Makam Datuk Kerah Putih ini berada di depan pekarangan dua rumah kecil, salah satunya didiami Usman. Rumah dan makam itu dipagari dan memiliki gerbang besi.
Ada dua makam di kompleks itu. Kedua makam memiliki nisan dari batu. Konon, selain makam Datuk Darah Putih, satu lagi merupakan makam istrinya."Yang lebih rendah nisannya melebar itu makam istrinya," jelas Usman.
Tak ada yang tahu sejak kapan makam itu di sana. Sebab, tak ada nama atau tarikh yang tertera di batu nisan. Yang ada hanya ukiran.
"Saya di sini meneruskan ayah saya. Sebelum ayah saya pun makam ini sudah ada, jadi saya tidak tahu usia makam ini, tapi sepertinya sudah ratusan tahun," beber Usman.
Selain tak ada tanggal dan nama, kisah tentang orang yang dimakamkan di tempat itu juga tak banyak diketahui. Begitu pun, sebagian orang tak peduli sejarah, namun merasa perlu pada daya mistis yang diyakininya ada di sana.
No comments:
Post a Comment