Akhir dari Kejayaan Spanyol dan Tiki-Taka - Kejayaan Spanyol berakhir sudah. Taktik tiki-taka yang biasa digunakan La Furia Roja, julukan Spanyol, sudah tidak bertaji di turnamen-turnamen dunia. Sebagian besar tim dunia kini mengetahui bagaimana meredam permainan dari kaki ke kaki itu.
Permainan tiki-taka pertama kali dipopulerkan oleh almarhum Luis Aragones. Ketika itu, skuad arahan Aragones mampu berjaya di Euro 2008. Ketika itu Aragones ingin menguasai permainan dan menghantam lawan tanpa ampun.
Nah, taktik tiki-taka ini kemudian berlanjut di tingkat klub, di mana Barcelona yang ketika itu dilatih oleh Pep Guardiola, mengadopsi gaya permainan yang sama. Keputusan Guardiola untuk menggunakan taktik tersebut ternyata berhasil. Blaugrana berhasil memenangkan gelar demi gelar baik di turnamen lokal atau Eropa.
Kembali ke level internasional, mundurnya Aragones dari Tim Nasional Spanyol ternyata tidak berpengaruh. Awalnya, Vicente Del Bosque, meneruskan taktik tiki-taka di La Furia Roja dengan cukup baik.
Akhirnya, Del Bosque berhasil membawa Spanyol menjadi juara di Piala Dunia 2010 dan Euro 2012. Namun, kejayaan tiki-taka mulai berakhir ketika Barca tidak lagi berkuasa di La Liga dan ranah Eropa. Musim kemarin, skuad besutan Gerardo Martino gagal menyumbang gelar untuk Barca.
Di La Liga, Lionel Messi dkk harus merelakan gelar juara kepada Atletico Madrid. Sedanngkan di Liga Champions dan Real Madrid, yang menjadi juara di dua kompetisi tersebut adalah Real Madrid.
Kembali ke Timnas Spanyol. Del Bosque mencoba untuk melanjutkan tradisi La Furia Roja dengan kembali memainkan pola tiki-taka. Tidak hanya itu, arsitek Spanyol tidak melakukan banyak perubahan di skuadnya dengan hanya menambah pemain naturalisasi Diego Costa saja.
Sayang, beberapa peserta lainnya seperti sudah paham bagaimana cara mematikan permainan Matador. Terbukti ketika menghadapi Belanda di laga perdana Piala Dunia 2014, Iker Casillas dkk dipermalukan dengan skor 1-5. Pada laga kedua di Grup B, dini hari tadi WIB, Spanyol juga kandas dengan skor 0-2.
Tidak hanya tersingkir lebih cepat dari Piala Dunia, kekalahan ini membuat Matador menempati juru kunci di Grup B sementara, tanpa mengumpulkan nilai. Skuad besutan Del Bosque kalah selisih gol dari Australia yang berada di urutan ketiga. Tentu, ini adalah prestasi terburuk Spanyol dalam dua Piala Dunia terakhir.
Pertandingan sisa Spanyol akan berhadapan dengan Australia. Meski tidak menentukan, Casillas dkk tentu tidak mau pulang dari Brasil tanpa mendapatkan satu poin pun.
This article originally appeared in : Berakhirnya Era Tiki-Taka | okezone.com | Kamis, 19 Juni 2014 - 05:52 wib | Hendra Mujiraharja -
No comments:
Post a Comment