Nama lengkap pemimpin Kerajaan Yordania ini adalah Abdullah II Ibnu al-Hussein. Dia naik tahta pada 7 Februari 1999, setelah ayahnya, Raja Abdullah, mangkat.
Lahir dan besar di Ibu Kota Amman, Abdullah II menunjukkan ketertarikan pada dunia militer sejak kecil. Raja yang kini berusia 53 tahun itu menempuh studi militer di Deerfield Academy, Amerika Serikat.
Pada 1980, Abdullah II semakin menekuni dunia militer, bergabung dengan Royal Militer Academy Sandhurst yang kesohor. Tak cuma belajar seluk beluk komando, dia pun menuntut ilmu hingga ke Pembroke College, Oxford, Inggris untuk mempelajari ilmu politik luar negeri.
Raja Abdullah II adalah Sahabat Prabowo
Sekembalinya ke Yordania pada 1993, Abdullah II segera jadi perwira militer. Dia memimpin Pasukan Khusus Yordania, setara Kopassus di Indonesia. Abdullah II juga memiliki pengalaman menerbangkan jet tempur.
Selama bersekolah di AS, Abdullah II mengenal Prabowo Subianto, lalu menjadi dekat satu sama lain. Persahabatan ini terus terjalin, bahkan ketika Prabowo akhirnya tersingkir dari peta perpolitikan Tanah Air akibat reformasi 1998.
Abdullah II, ketika itu masih pangeran, tanpa segan menampung Prabowo yang dicari-cari publik Indonesia karena dituding memerintahkan operasi Tim Mawar menculik belasan aktivis anti-Soeharto. Konon, Prabowo disediakan hunian di Ibu Kota Amman.
Persahabatan itu secara terbuka diakui Prabowo dalam wawancara dengan Aljazeera pada 2013. Di Yordania pula, menantu Presiden Soeharto ini memulai bisnis bidang perminyakan lalu sukses besar.
Peneliti David Boucher dalam artikelnya (25/6/2014) menulis berkat Abdullah II, Prabowo punya kesempatan kembali ke panggung politik Tanah Air. "Selama periode pengasingan di Yordania itu, Prabowo dilindungi sepenuhnya oleh Abdullah II."
Milis Indonesia sempat ramai dengan kabar Abdullah II memberikan kewarganegaraan Yordania pada Prabowo. Rumor itu segera dibantah.
"Saya memang ditawari kewarganegaraan Yordania, walau tersanjung, tapi terpaksa saya tolak karena Indonesia tidak mengakui kewarganegaraan ganda," jawab Prabowo lewat keterangan tertulis seperti dikutip dari etan.org.
Setelah naik tahta, Abdullah II menerapkan liberalisasi ekonomi di Yordania. Dia sukses menarik investasi asing untuk sektor jasa dan niaga, menggenjot pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen saban tahun, serta membangun ribuan perumahan layak huni bagi warga miskin Yordania atau pengungsi Palestina.
Keberhasilan ekonomi ini cukup mencengangkan, mengingat Yordania tidak punya banyak ladang minyak seperti negara tetangganya.
Pada survei 2010, Raja Abdullah II menempati posisi keempat di daftar sosok muslim paling berpengaruh di dunia, versi lembaga Royal Al Bayat. Pada 2015, Yordania akan memiliki pembangkit nuklir untuk tujuan damai di Kota Aqaba.
Kini Abdullah II jadi buah bibir. Sebagai balasan atas tindakan kejam ISIS membunuh sandera pilot Yordania, sang raja turun langsung ke medan tempur. Surat kabar An Nahar melaporkan bahwa Abdullah menjadi pilot pesawat pembom markas ISIS di perbatasan Yordania-Suriah.
This article originally appeared in : Mengenal Raja Abdullah II, sahabat Prabowo terjun sendiri serbu ISIS | merdeka,com | Reporter : Ardyan Mohamad | Kamis, 5 Februari 2015 15:14
No comments:
Post a Comment