Pengamat media dari Lembaga Studi Pers dan Pembangunan, Ignatius Haryanto, menilai media massa masih tidak konsisten dalam mengawal kasus korupsi. Media disebut Ignatius hampir tidak pernah mengawal pengusutan kasus korupsi hingga benar-benar tuntas. “Memang bukan tugas media, tapi media harusnya mengawal kasus korupsi tersebut,” kata Ignatius dalam diskusi di Jakarta, Rabu, 29 Februari 2012.
Dalam laporan yang disampaikan tim peneliti dari Bank Dunia, terungkap bahwa media di Indonesia lebih tertarik pada isu-isu yang terkait dengan skandal korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Selain itu, masalah politis juga lebih disukai oleh media massa meski substansi beritanya adalah soal program pelayanan masyarakat, seperti BLT, Jamkesmas, dan Raskin.
Ignatius melanjutkan, isu-isu korupsi yang diangkat oleh media bukan berdasarkan temuan atau upaya dari media itu sendiri. Laporan yang terdapat dalam media tersebut disebut Ignatius lebih banyak berasal dari laporan atau temuan yang disampaikan oleh masyarakat atau LSM antikorupsi. “Bukan upaya dari media lokal tersebut,” kata Ignatius.
Ignatius juga menyoroti media-media lokal yang belum mengoptimalkan perannya sebagai anjing penjaga. Hal itu karena media lokal dianggap masih belum konsisten dalam mengawal penuntasan sebuah kasus. “Media juga terlalu berfokus pada ucapan pejabat atau elite politik dalam masalah korupsi,” kata Ignatius.
Meski demikian, kata Ignatius, media saat ini sudah berperan untuk menekan pejabat publik dalam memperbaiki kinerja mereka. Tetapi tekanan itu juga dikatakan Ignatius masih sering mendapatkan hambatan karena kultur birokrasi Indonesia yang tertutup. “Sehingga ada upaya dari pihak birokrasi untuk memutus pemberitaan soal korupsi,” kata Ignatius.
Karena itulah, kata Ignatius, media harus lebih memperhatikan penuntasan kasus-kasus korupsi yang terjadi saat ini. Sebagai anjing penjaga, media juga harusnya mengawal penuntasan kasus tersebut hingga benar-benar tuntas. “Media harus mengawal penuntasan kasus korupsi itu,” katanya.
This article originally appeared in : Media Dinilai Tak Konsisten Mengawal Kasus Korupsi
No comments:
Post a Comment