Ketika mendengar kata “pensiun”, apakah yang ada di pikiran kita? Beberapa orang mungkin menjawab “ah masih lama”, “wah belum tau gimana, masih gelap”, atau “sebenarnya saya tidak tahu harus bagaimana mempersiapkan masa pensiun saya”.
Pada umumnya usia memasuki masa pensiun di Indonesia adalah 55 tahun, walaupun ada juga yang masih terus berkarya sampai usia 60 tahun atau bahkan lebih. Sementara, kebanyakan usia awal masuk kerja adalah usia 22 atau 23 tahun (asumsi lulus kuliah S1 4 tahun). Berarti setidaknya ada rentang waktu sebanyak 33 tahun yang masih bisa ditarik lebih panjang lagi. Hal inilah yang membuat banyak orang tidak terlalu memikirkan tentang masa pensiun karena terasa masih sangat lama.
Namun, tidak ada salahnya mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin. Untuk memulai persiapan, apa sajakah yang harus kita perhatikan?
1. Bagaimana kita bisa tahu berapa jumlah dana yang dibutuhkan di masa pensiun nanti?
Perhitungan jumlah dana yang dibutuhkan berhubungan erat dengan gaya hidup kita. Kita bisa menggunakan satu dari dua dasar: pendapatan atau pengeluaran bulanan.
2. Bagaimana kita bisa tahu berapa tahun lamanya masa pensiun kita?
Setiap orang memiliki rentang usia kehidupan yang berbeda. Kita bisa cari tahu sejarah kesehatan keluarga kita, dan akan terlihat kurang lebih usia rata-rata anggota keluarga apakah sampai usia 70an atau 80an, atau lebih.
Setelah mengetahui kedua hal di atas, mari kita lihat contoh berikut:
- Dasar yang dipakai adalah pengeluaran bulanan saat ini sebesar Rp 5 juta.
- Rentang usia kehidupan kurang lebih sampai usia 75 tahun. Berarti lama masa pensiun adalah 75 dikurangi 55 tahun yaitu 20 tahun.
Maka:
- Biaya per bulan Rp 5 juta disetahunkan menjadi Rp 60juta,- dikalikan 20 tahun masa pensiun menjadi total Rp 1,2 miliar.
- Apabila usia Anda sekarang 25 tahun, maka di usia 55 tahun angka ini meningkat menjadi kurang lebih Rp 46 miliar. (asumsi tingkat inflasi 13% per tahun)
- Apabila usia Anda 35 tahun, maka di usia 55 tahun angka ini meningkat menjadi kurang lebih Rp 13 miliar. (asumsi tingkat inflasi 13% per tahun)
Angka tersebut terlihat sangat besar. Hal ini karena itulah jumlah dana yang perlu kita siapkan untuk hidup tenang di masa pensiun selama 20 tahun. Alangkah baiknya apabila dana tersebut telah tersedia di saat kita memasuki usia pensiun. Tentunya kita tidak ingin terpaksa bekerja keras di usia pensiun untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Kalaupun kita bekerja, hanyalah untuk sekedar mengisi waktu.
3. Bagaimana agar saya bisa mempersiapkan dana pensiun yang dibutuhkan?
Banyak yang merasa cukup dengan fasilitas perusahaan berupa program dana pensiun DPLK. Satu keuntungan yang jelas dari fasilitas ini adalah perusahaan ikut memberikan kontribusi investasi pada DPLK kita.
Namun, kita perlu tahu apakah dengan DPLK saja bisa mengamankan masa pensiun kita. Di slip gaji akan terlihat bahwa potongan untuk DPLK tidak sampai 10% dari gaji kita. Lihat juga jenis investasi DPLK tersebut. Berapakah timbal balik yang diberikan? Apakah di atas asumsi inflasi 13% atau tidak?
Apabila saat ini gaji kita Rp 5 juta per bulan di usia 25 tahun, apakah pada saat kita berusia 55 tahun gaji terakhir masih Rp 5 juta per bulan? Tentu sudah naik jauh dari angka tersebut. Jika saat pensiun gaji terakhir sudah mencapai Rp 50 juta per bulan, apakah pencairan dana DPLK akan memberikan kita Rp 50 juta per bulan? Sayangnya tidak. Dana DPLK yang dibayarkan bulanan akan jauh di bawah gaji terakhir kita.
Lalu darimana kita dapat uang selisihnya? Sisanya itulah yang sebaiknya sudah dipersiapkan sedini mungkin. Salah satunya dengan melakukan investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan profil toleransi resiko kita.
4. Setelah dana pensiun siap, lalu apa lagi?
Setelah kita mengerti kebutuhan dana pensiun kita, masih ada hal penting yang harus dipersiapkan. Kegiatan apa saja yang akan kita lakukan di masa pensiun nanti? Aktif di kegiatan sosialkah? Diam di rumah sajakah? Atau tetap bekerja?
Seorang teman bercita-cita ingin pergi wisata keliling dunia di masa pensiunnya. Berikut adalah persiapan yang dia lakukan:
- Investasi bulanan untuk menutupi biaya hidup di masa pensiun nanti;
- Investasi dana kesehatan pensiun;
- Target di usia 50 tahun sudah melunasi satu rumah, satu mobil, dan satu apartemen;
- Jaga stamina dengan hidup sehat untuk bekal berwisata di usia pensiun;
- Investasi bulanan untuk biaya wisata nanti;
- Menambah keahlian, seperti fotografi dan menulis artikel untuk wisata, agar bisa bekerja paruh waktu di usia pensiun.
Hal ini sangat menarik dan penting untuk kita pertimbangkan juga. Selain memikirkan biaya hidup di masa pensiun, kita pun perlu memikirkan kegiatan apa saja yang akan kita lakukan selama masa pensiun. Kesemua ini agar kita dapat pensiun dengan nyaman dan tidak merepotkan dan membebankan anak dan sanak saudara.
Apapun bayangan kita tentang masa pensiun kita dapat disiapkan dari sekarang. Lebih awal kita memulai persiapan kita, lebih baik.
This article originally appeared in : Mempersiapkan Kenyamanan Masa Pensiun
No comments:
Post a Comment