Perjalanan panjang Wegelin & Co, bank swasta tertua di Swiss, berakhir setelah lebih dari 2,5 abad. Bank yang berdiri tahun 1741 itu, Kamis (3/1/2013), mengumumkan akan menutup usaha mereka setelah mengaku bersalah atas tuduhan membantu warga kaya Amerika Serikat menghindari pajak lewat rekening rahasia.
Pengakuan bersalah di Pengadilan Manhattan, New York, AS, ini menandai akhir salah satu bank tertua yang masih beroperasi, yang mengawali usahanya di Eropa 35 tahun sebelum deklarasi kemerdekaan AS. Hal itu juga menjadi titik balik bagi usaha otoritas hukum AS melawan kerahasiaan bank Swiss.
Wegelin mengaku berkonspirasi membantu warga AS menghindari pajak sedikitnya 1,2 miliar dollar AS (Rp 11,5 triliun) selama hampir satu dekade. Untuk itu, mereka setuju membayar denda dan ganti rugi sebesar 57,8 juta dollar AS (sekitar Rp 557,5 miliar) kepada otoritas AS.
"Wegelin sadar bahwa praktik yang kami lakukan ini keliru. Sejak 2002 hingga 2010, Wegelin membantu sejumlah wajib pajak di AS untuk menghindari kewajiban pajak mereka dengan mengisi laporan pajak palsu untuk Dinas Pajak," kata Otto Bruderer, mitra pengelola bank itu.
Wegelin menjadi bank asing pertama yang mengaku bersalah atas tuduhan menghindari pajak di AS. Bank Swiss lainnya beberapa tahun belakangan sudah menghalangi warga AS membuka rekening bank di luar negeri.
"Bank itu dengan sadar dan agresif mengisi kekosongan setelah bank Swiss lain meninggalkan praktik tersebut karena tekanan dari penegak hukum AS," kata Jaksa Distrik Selatan New York Preet Bharara.
Namun, pengakuan bersalah Wegelin menyisakan pertanyaan, akankah bank itu menyerahkan nama nasabah mereka kepada otoritas AS. Hal itu adalah tuntutan utama penegak hukum AS kepada bank asal Swiss dalam penyelidikan ini.
"Belum jelas apakah bank itu wajib menyerahkan nama nasabah warga negara AS yang memiliki rekening bank rahasia. Yang jelas, Departemen Kehakiman secara agresif mengejar bank asing yang membantu warga AS yang melakukan penghindaran pajak ke luar negeri," ujar Jeffrey Neiman, mantan jaksa federal yang pernah terlibat dalam penyelidikan salah satu bank asal Swiss.
Menolak dakwaan
Pengakuan Wegelin cukup mengejutkan karena saat menjadi bank asing pertama yang diajukan ke pengadilan oleh otoritas AS, Februari 2012, Wegelin berkeras untuk melawan tuduhan tersebut. Saat itu, Wegelin mengatakan, karena hanya membuka cabang di Swiss, bank itu hanya tunduk pada aturan perbankan di Swiss.
"Setelah semua masalah diselesaikan, Wegelin akan menghentikan operasi sebagai bank," demikian pernyataan resmi bank tersebut dari kantor pusatnya di St Gallen, Swiss.
Tidak dijelaskan nasib tiga pemimpin bank tersebut, Michael Berlinka, Urs Frei, Roger Keller, yang lebih dulu dijadikan tersangka dalam kasus tersebut.
Tuntutan kepada korporasi bisa berarti dentang bel kematian. Tahun 2002, firma akuntan Arthur Andersen harus menyerahkan lisensi mereka setelah diputuskan bersalah dalam kasus Enron Corp. Saat Mahkamah Agung menyatakan mereka tidak bersalah tahun 2005, firma tersebut tetap tidak dapat diselamatkan.
No comments:
Post a Comment