Membeli mobil bekas di musim banjir seperti sekarang ini sangat berisiko. Bisa jadi Anda mendapatkan harga murah, tapi dapat mobil bekas terendam banjir yang nantinya sangat merepotkan pemilik baru.
Ya. setelah terendam banjir, memang banyak pemilik mobil berpikir ulang untuk memakainya kembali. Entah karena bermasalah dengan mesin, bau atau dianggap "mobil sial".
Akibatnya, terhitung satu bulan sejak banjir besar yang menimpa Jakarta Kamis (17/1), "banjir susulan"-nya adalah tawaran mobil bekas kebanjiran.
Mobil yang berhasil dipindahkan dari banjir di ruang basement Plaza UOB,
tampak terparkir di halaman belakang Gedung Plaza UOB, Jakarta Pusat,
Rabu (23/1/2013). Asosiasi Asuransi Umum Indonesia memperkirakan nilai
klaim asuransi properti dan kendaraan bermotor akibat banjir di Jakarta
dan sekitarnya awal Januari tahun ini mencapai Rp3 triliun. Jumlah ini
meningkat sekira 50 persen daripada nilai klaim akibat banjir tahun
2007.
Hal tersebut diungkapkan Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager WTC Mangga Dua, Jakarta, sebagai salah satu gudangnya mobil bekas di Ibu Kota.
Menurutnya, dalam rentang waktu satu bulan tersebut, mobil akan dipermak habis-habisan, termasuk menutup-nutupi sejarah si mobil pernah terendam air bah.
"Sambil mikir, dijual apa tidak. Servis habis-habisan pasti dilakukan," katanya.
Pemilik mobil melakukan segala cara agar bisa menghidupkannya kembali. Berikut tips sederhana dari Herjanto untuk mengetahui, mobil bekas banjir atau bukan.
1. Cium bau interior!
Kalau tidak wajar, seperti bau bekas terendam, padahal mobil relatif baru, atau bahkan bau kopi yang diyakini mampu menetralisir bau sangat menyengat, tinggalkan saja! Cari mobil lain!
2. Buka karpet bagasi hingga terlihat ban cadangan.
Perhatikan baik-baik! Jika ada lumpur tersisa, meski sedikit, patut dicurigai mobil itu bekas terendam banjir.
3. Tanda lumpur menempel
Kalau dua poin di atas masih "selamat", buka karet pintu yang menempel pada bodi, bukan pada pintu. Tarik karetnya, perhatikan apakah ada pasir atau lumpur yang menempel.
4. Buka karpet
Lolos juga, coba buka karpet interior. Susah melakukannya, namun adalah inilah jurus terakhir yang efektif. Kotoran dan noda bekas banjir biasanya mengendap di balik karpet interior.
5. Cek STNK-nya
Patut dipertimbangkan adalah STNK-nya. Perhatikan lokasi rumahnya, rawan banjir apa tidak. Ini dilakukan untuk meyakinkan saja, karena ada beberapa mobil yang belum balik nama dan dipakai di daerah berbeda dengan STNK.
Kebanyakan, salah satu pertanyaan yang dilontarkan calon pembeli mobil bekas di Jakarta adalah bekas banjir atau bukan. Dengan curah hujan yang sangat tinggi, pertanyaan itu bakal kerap muncul.
"Kami juga akan berhati-hati membeli mobil dari pemilik. Apalagi ditawarkan dengan harga cukup murah. Kami mengutama kualitas," tegas Herjanto.
This article originally appeared in : Mau Beli Mobil Bekas? Ini Ciri-ciri Mobil Bekas Korban Banjir
No comments:
Post a Comment