Grand Canyon, atau dalam bahasa Indonesia disebut ngarai (jurang) dengan tebing curam tidak hanya terdapat di darat. Grand Canyon baru-baru ini ditemukan di dasar Laut Merah oleh kapal survei Royal Navy.
Dilansir Independent, Senin (25/2/2013), HMS Enterprise menemukan canyon atau jurang dengan kedalaman 250 meter di bawah dasar Laut Merah. Ngarai ini ditemukan selama misi penelitian di perairan timur terusan Suez selama sembilan bulan.
Gambar-gambar tiga dimensi (3D) dibuat setelah kapal meninggalkan pelabuhan Safaga, Mesir dan menggunakan teknologi gema suara multibeam. Komandan peneliti dari HMS Enterprise Derek Rae mengatakan, ngarai bawah laut ini diperkirakan muncul sejak ribuan tahun lalu.
"Fitur-fitur ini dapat menjadi hasil dari sungai kuno, yang menjelajahi melalui lapisan batuan sebelum Laut Merah membanjiri area ribuan tahun lalu," jelas Derek.
Beberapa dari ngarai ini mungkin jauh lebih muda dan masih dalam proses yang diciptakan oleh arus bawah air. "Pemandangan ini benar-benar mengesankan," ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kemungkinan ngarai ini terbentuk akibat proses arus air yang dikendalikan oleh angin dan pasang-surut sungai. Sungai tersebut pernah mengalir melalui daerah Laut Merah ini, kemudian mengukir jalan mereka melalui sedimen lembut.
Wikipedia menerangkan, Grand Canyon adalah sebuah ngarai tebing-terjal, yang terbentuk oleh Sungai Colorado di utara Arizona, Amerika Serikat. Ngarai ini merupakan satu dari Tujuh Keajaiban Dunia dan sebagian besar berada di Taman Nasional Grand Canyon. (fmh)
This article originally appeared in : Ditemukan 'Grand Canyon' di Dasar Laut Merah : Senin, 25 Februari 2013 16:33 wib
No comments:
Post a Comment