Ritual Potong Jari, Ekspresi Kesedihan Suku Dani Papua - Potong merupakan jari ritual kesedihan bagi orang mati di Papua - Berbagai cara dan berbagai bervariasi yang dilakukan manusia untuk mengekspresikan kesedihan karena kehilangan seseorang dan ungkapan rasa sayang kepada orang-orang yang dicintai, beberapa di antaranya terpaksa menangis dan berteriak, dan beberapa dari mereka yang lain lebih memilih untuk mengisolasi dan introversi, depresi dan itu merupakan reaksi alami untuk pengalaman kematian yang yang mneyakitakan pada jiwa manusia.
Namun, suku Dani, yang tinggal di Papua, Indonesia mengekspresikan kesedihan mereka dalam bentuk lain, dan berubah menjadi semacam api penyucian, di mana anggota suku ini memotong ujung jari-jari mereka, untuk setiap keluarga yang mati, dengan mempergunakan batu pemotong jari, golok atau pisau, yang menggandakan sensasi rasa sakit, seperti yang dinyatakan Dalam sebuah laporan di koran Emirates Today.
Mereka telah melatih kebiasaan ini selama bertahun-tahun, dan karena keyakinan di kalangan suku bahwa semangat manusia masih ditemukan di tempat ketika ia meninggal, dan untuk memenuhi semangat itu, kita harus melakukan hal-hal yang mengejutkan, karena mereka percaya bahwa jari-jari tangan - dalam bentuk yang berbeda - untuk melambangkan anggota keluarga, dan mencerminkan tingkat solidaritas, sehingga ketika terjadi kematian, maka salah satu anggota keluarag harus dipotong jari, sebagai simbol dari dari rasa sakit dan kekosongan dibalik kepergiannya.
Pemotongan ini biasanya dilakukan pada jari keluarga almarhum, terutama perempuan, Pemotongan dilakukan oleh orangterdekatnya seperti kakak, atau adik, atau ayah, dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari, dan membakar dan mengubur abu di area khusus.
Sebagai ibu yang kehilangan bayi mereka, gigit jari kecil untuk bayi mereka jadi hantu kematian mereka, karena mereka percaya bahwa kebiasaan ini memperpanjang umur anak, dan membuatnya berbeda dari orang lain.
Selain ritual-ritual ini aneh dan menyakitkan, orang-orang dari suku Dani, saat pemakaman menodai tubuh mereka dengan lumpur untuk jangka waktu tertentu, sebagai semacam berkabung untuk orang mati, berkaitan dengan lumpur melambangkan kembalinya jiwa dengan sifat aslinya.
menyebutkan bahwa dalam ritual yang sama, dilakukan oleh Jepang Mafia geng, yang dikenal sebagai Yakuza, dipotong jari anggota geng yang dianggap bersalah, dalam kasus ketidaktaatan perintah pemimpin, atau dalam hal terjadi kegagalan
This article originally appeared in : قطع الأصابع طقوس الحزن على الميت في إندونيسيا | أبوظبي - وكالات | 2014-04-10 | alarab.qa
No comments:
Post a Comment