Leonardo da Vinci, adalah sosok manusia dengan predikat lengkap: maestro lukis, pemahat, arsitek, musisi, matematikawan, insinyur, penemu, ahli anatomi, geolog, ahli kartografi, ahli botani, juga penulis handal. Otaknya yang jenius membuatnya dijuluki "manusia ideal" dari era Renaissance.
Bahkan hingga saat ini, di era modern, karya-karya yang dihasilkannya ratusan tahun lalu masih membuat orang terpana dan berdecak kagum. Salah satunya karya da Vinci di bidang anatomi. Sketsa-sketsanya akan dipamerkan, dipersandingkan dengan hasil pemindaian medis modern. Yang ternyata luar biasa akurat!
Ada 30 lembar sketsa da Vinci koleksi Royal Collection Trust akan ditampilkan dalam ajang Edinburgh International Festival yang bakal digelar 2 Agustus-10 November tahun ini. Untuk menunjukkan betapa pemikiran da Vinci jauh melampaui eranya, melintasi zaman.
Awalnya, da Vinci mempelajari tubuh manusia hanya agar penggambaran sosok orang dalam lukisannya alami. Namun, belakangan ia justru terpesona dengan anatomi dan bahkan berambisi menulis sebuah risalah.
Membedah Mayat
Untuk menghasilkan karya seakurat itu, bukan perkara gampang. Butuh waktu panjang dan ketekunan.
Sebagai bagian dari investigasi yang ia lakukan, da Vinci membedah lebih dari 30 jasad di rumah sakit dan sekolah kedokteran. Apa yang ia saksikan dituangkan dalam ratusan halaman buku catatatannya, dilengkapi sketsa.
Banyak bagian dari catatannya dibuat di musim dingin tahun 1510-1511, di mana ia membedah jenazah di sekolah kedokteran University of Pavia, bekerja sama dengan profesor anatomi, Marcantonio della Torre.
Pada 18 lembar karyanya, yang sekarang dikenal sebagai Naskah Anatomi Leonardo A atau Leonardo’s Anatomical Manuscript A, sang maestro menjejalkan lebih dari 240 gambar dan catatan lebih dari 13.000 kata, dalam gaya tulisan cerminnya -- yang harus dihadapkan di depan cermin, agar bisa dibaca.
Karya yang belum pernah dipamerkan di Inggris, memuat hampir semua tulang yang ada di tubuh manusia dan kelompok otot utama.
Perbandingan dengan pemindaian medis modern akan menunjukkan, meskipun pengetahuan yang terbatas tentang medis dan hanya mengandalkan mata tangan, karya da Vinci tetap akurat.
Apa yang dihasilkan da Vinci bisa merevolusi pengetahuan anatomi di zamannya. Namun, hingga kematiannya pada tahun 1519, karya-karya itu terselip di antara surat-surat pribadinya. Lalu tersimpan selama ratusan tahun.
Juru bicara Royal Collection Trust mengatakan, "jika karya-karya itu sempat dipublikasikan saat itu, tak bisa disangkal, itu merupakan karya paling berpengaruh tentang tubuh manusia yang pernah diproduksi," demikian dilansir Daily Mail (12/3/2013).
Kebanyakan karya da Vinci mendahului pemikiran medis abad ke-21. Ini salah satunya, dalam selembar sketsa, ia mendemonstrasikan struktur berlapis tangan dari empat sudut.
Dimulai dari tulang, kemudian ditambahkan otot-otot dalam telapak tangan, lalu dilengkapi lapisan pertama dan kedua tendon.
Da Vinci juga menggambar otot-otot bahu dan lengan dalam delapan sudut pandang berbeda, merotasi tubuh dalam 180 derajat.
Gambar-gambar ini akan disandingkan dengan animasi modern yang menangkap urutan yang sama. Demikian pula, sebuah film 3 dimensi pembedahan bahu yang menunjukkan akurasi yang luar biasa dari gambar-gambar da Vinci -- dari tulang, otot, saraf dan tendon sendi bahu, dilihat dari setiap sudut dan di setiap posisi.
"Area tubuh memiliki berbagai kompleks gerak, dan upaya Leonardo untuk menangkapnya dalam gambar dua dimensi, mendapat pengakuan berabad-abad kemudian."
Juga akan ditampilkan penggambaran akurat pertama tulang belakang manusia dalam sejarah, catatan Leonardo da Vinci dari proses post-mortem seorang pria 100 tahun di mana ia memberikan deskripsi akurat pertama soal sirosis hati dan penyempitan pembuluh darah dalam sejarah. Tak ketinggalan, studi tentang janin di dalam rahim. (Ein)
This article originally appeared in : Hasil Bedah 30 Mayat, Sketsa Anatomi Da Vinci Terbukti Akurat : liputan6.com
No comments:
Post a Comment