Mayjen TNI Purn Kivlan Zen (dok. Gatra)
Character Assassination dan Kejelasan Kasus Trisakti 12 Mei 1998 - Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen TNI Purn Kivlan Zen mengatakan bahwa pelaku penembakan empat mahasiswa Universitas Trisaksi (Usakti), Jakarta, pada 12 Mei 1998, bukan anggota Kostrad atau TNI, melainkan anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
"Ketika Trisakti, katanya itu yang melakukan Kostrad, Prabowo. Yang amankan daerah itu adalah polisi," tegas Kivlan Zen, dalam diskusi bertitel "Visi-Misi HAM Para Capres", yang digelar Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI), di Jakarta, Selasa (6/5).
Kivlan mengatakan, bukti bahwa penembakan itu dilakukan oleh anggota Polri, bisa dilihat dari tayangan televisi, di antaranya TPI --sekarang MNC-- dan SCTV. "Kelihatan di sini siapa, Polri di sini, satuan Sabhara yang nembak. Nah, Prabowo dituduh lagi, Kostrad. Ini kan bias. Itu yang namanya character assassination terhadap Prabowo."
Selain itu, Kivlan juga menegaskan bahwa Prabowo tidak berupaya melakukan kudeta setelah kerusuhan 1998 pecah. "Ada pertemuan Setiawan Jodi, Fachmi Idris, tokoh-tokoh masyarakat minta Prabowo agar ambilalih kekuasan. Tidak mau dia ambil kekuasaan. Saya hadir di situ saat tokoh masyarakt datang untuk minta diambilalih, saya di samping dia (Prabowo) 24 jam," jelasnya.
Fadli Zon, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra, beberapa waktu lalu juga menegaskan bahwa pelaku penembakan di kampus Usakti adalah anggota Polri. "Tak banyak yang tahu, bahwa pelaku adalah oknum polisi. Para pelaku sudah disidangkan pada 1999 dan telah dihukum," ujar Fadli, Kamis, 16 Mei 2013.
Atas dasar itu, Fadli menegaskan bahwa perlu ada upaya pelurusan sejarah agar tak ada pengaburan data kelak. Peristiwa Trisakti merupakan titik balik penting dalam sejarah Indonesia kontemporer. Empat mahasiswa yang gugur hari itu menjadi Pahlawan Reformasi.
Fadli menuturkan, keempat mahasiswa tersebut masing-masing Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie, tewas terkena tembakan yang tidak diketahui asalnya, saat melakukan aksi unjuk rasa damai, di halaman kampus mereka, 15 tahun silam.
"Peristiwa itu memicu kemarahan massa dan muncul lah aksi penjarahan, pembakaran, serta kerusuhan di Jakarta dan kota-kota lainnya," pungkasnya. (IS)
This article originally appeared in : Kivlan Tegaskan, Polri di Balik Penembakan Usakti | Gatra.com | Created on Wednesday, 07 May 2014 02:56
No comments:
Post a Comment